Saturday, June 30, 2012

Bacotan calon Backpacker

Hoya, aku adalah calon backpacker!
Menurutku, seorang backpacker kemana-mana harus membawa kamera. Tujuannya? Ya, untuk mengabadikan pengalaman mereka. D-slr maupun nggak itu bukan masalah, yang penting memori nya. Cukup kamera aja.
Tapi yang terpenting bagi seorang (calon) backpacker adalah kebersihan. Apalagi masalah buang sampah. Aku paling kesel kalau melihat orang buang sampah sembarangan. Padahal ada tulisan "Dilarang membuang sampah sembarangan". Dan kalau ditegur, malah marah-marah. Resek banget kan?

Jujur, aku jauh lebih suka model liburan ala backpacker. Atau gampangannya ransel. Kemana-mana nggak naik mobil. Apalagi kalau sendirian, pasti seru banget. Memang kalau ada teman jauh lebih seru. Tapi kalau sendirian, kita bisa berkunjung kemanapun semau kita kan? Hahaha. Cukup dengan sandal gunung, tas backpacker, rok batik dan botol minum. 4 hal yang harus selalu aku bawa.
Botol minum harus selalu dibawa kemana-mana. Apalagi aku model orang yang sering banget minum. Kalau jalan-jalan biasanya aku membawa botol minum air putih sendiri, Rubbermaid. Tapi, karena aku udah mau SMA dan seorang calon backpacker, aku memikirkan sebuah botol minum, yang bisa langsung diremas dan didaur ulang. Cinta Bumi adalah salah satu prinsipku. Aku juga punya mimpi suatu saat nanti punya organisasi cinta lingkungan. Go Green, deh pokoknya!
Finally, aku menemukan suatu botol minuman 'pencerah' bagiku sebagai seorang calon backpacker. Aku juga membiasakan meminum minuman ini. Isinya yang segar, selain itu botolnya gampang diremas.



Ades. Air putih yang menurutku cocok buat backpacker (sotoy banget). Ya, itu kan pendapatku haha. 

Tipco!

Aku nggak tau kenapa aku suka banget minum minuman ini. Rasanya buatku enaaaak banget. Aku memang suka makan buah, tapi aku agak susah makannya. Gigiku emang nggak profesional. Aku lebih suka minum jus apalagi kalau Orange Juice. Orange is the best fruit ever.
Tapi sejak aku minum Tipco aku ngerasa jatuh cinta sama minuman ini. Kalo pergi-pergi pasti nggak pernah lupa beli Tipco. Temen-temen aja bilang "Tipco lagi.." Abisnya enak dan mengandung banyak buah-buahan. Kalian juga jangan lupa mencicipi ya. Brokoli adalah favoritku!








Wedangan Wenak!

Aku salah seorang pencinta kuliner. Apalagi kalau masalah cicip-mencicip. Solo juga salah satu tempat kuliner favoritku. Ada Orion (Roll-O), Serabi, dll. Wenak pokoke!

Waktu ke Solo kemaren, papa mengajakku ke tempat wedangan pinggiran. Tempatnya bersiiiih banget dan nyaman. Apalagi jualannya juga nggak berat-berat. Cuma untuk mengganjal perut aja buat diperjalanan ke Surabaya. Waktu itu aku sempet-sempetin buat mencicipi telur setengah matang. Enak banget! Apalagi susu sapinya yang seger. Papaku memang paling jago memilih tempat makanan.








Ini tempatnya aku foto dibagian sisi samping. Hari udah terlalu gelap jadi kalo moto dari sisi depan akan nggak kelihatan =)) Kalau ke Solo, jangan lupa mengunjungi. Selamat mencicipi!

Saturday, June 23, 2012

Menjelajah Jogjakarta 23/06/2012



Perjalanan menjelajah Jogjakarta kali ini bukanlah kali pertama dan sama sekali tak terencanakan. Sebenarnya hari ini rencana awal adalah menjemput kakakku yang bersekolah di Van Lith, muntilan. Berhubung muntilan sangat sangat sangat sangat dekat dengan Jogja, aku, mamaku dan adekku jiwa shopaholicnya sedang sangat liar akhirnya memutuskan untuk hunting baju di Jogjakarta.
Misiku kali ini adalah menemukan rok batik. Aku adalah seorang pecinta berat batik. Aku juga seorang pengoleksi rok batik. Yes, i'm a batikholic (?)

Yang membuat aku sedih adalah, saat sampai di Jogja. Banyaaak sekali samaph yang dibuang sembarangan. Cmon, sudah banyak kampanye tentang kebersihan bumi, tapi kenapa susah sekali untuk membuka mata hati. Cukup membuang samaph pada tempatnya, bukankah itu hal yang mudah?




Saat mobil kami sedang parkir, tiba-tiba saja ada 2 orang tukang becak mendekati mobil kami. Awalnya aku sedikit bingung dengan 2 orang itu karena sebelumnya aku tidak tahu bahwa mereka adalah tukang becak. Tukang becak itu menawarkan akan mengantar kami ke tempat batik terbaik. Tempatnya agak jauh, jadi mereka menawarkan pada kami. Kami (terpaksa) menerima ajakan mereka. Kami diantar ke sebuah distro batik yang keren banget. Hanya saja, aku kurang suka dengan modelnya. Corak batiknya sangat cantik, tapi modelnya kurang. Apalagi di toko itu tidak hanya harga yang selangit tapi bajunya juga model ibu-ibu banget.
Karena tidak ada yang cocok, kami keluar dari toko itu.
Bapak tukang becak itu tadi menawarkan ke tempat lain walaupun mamaku sudah menolak, tapi karena kasihan, kami menerima ajakan mereka, Kami diantar ke batik shop yang sebetulnya seperti bukan toko batik. Malah seperti toko minuman. Mbak, jualan baju kok yang dipajang malah minuman?

Akhirnya matahari udah mulai turun, hari mulai panas. Kami akhirnya masuk ke pasa Bringharjo. Tujuan kami sejak awal. Puji Tuhan kami bisa sampai disana tanpa gangguan dari tukang becak tadi.
Tips belanja di Bringharjo adalah : tawar harga batik sampai setengah harga. Keduan turunkan sedikit demi sedikit. Kalu penjual tetap tidak mau, pura-pura pergi saja. Pasti ibu penjualnya langsung memberi harga sesuai permintaan kita. [:

Dan satu lagi, sebelum masuk ke Bringharjo, lebih baik kita menarik nafas dalam-dalam. Karena didalam sana, dijamin susah. Sudah desak-desakan, didorong-dorong dan d tabrak-tabrak.

Kami keluar dari bringharjo kemudian diluarnya ada sebuah toko yang menjual kaos khas Jogja. Mampirr..


Setelah beli beberapa kaos, perjalanan ini kami lanjutkan ke Mirota. Mirota! Mirota sudah seperti rumah batik terfavoritku. One of my favorite brands :))

Sewaktu sedang melihat obat, jamu dan coklat di mirota, ibu ini tiba-tiba duduk dan mulai membatik. Awalnya aku kaget dengan apa yang dilakukan ibu ini. Waktu aku mendekat ternyata ibu ini membatik kain yang sangat sangat sangat cantik. Ibunya juga sangat ramah. 

Aku sangat setuju dengan lukisan ini!

You know rite? Urip Sejatine Gawe Urup = Hidup seharusnya memberi kehidupan yang baik bagi sekitarnya.



Ini dia kue-kue kecil dan mendoan yang dijual didepan mirota. Deliciosooo


Sewaktu aku menjemput papaku yang ada dikamar mandi, aku menemukan tulisan ini. Dan aku sangat setuju sekali.memang sangat mudah untuk duduk dan memperhatikan. yang sulit adalah bangkit dan mulai beraksi.

Setelah dari mirota, kami semua melanjutkan perjalanan menjemput kakakku yang sudah menjadi nenek-nenek karena terlalu lama menunggu. Perjalanan menuju muntilan tidaklah mudah. Kami harus menempuh jalan yang lumayan jauh dan macet minta ampun. Setelah dari muntilan, kami melanjutkan perjalanan menuju rumah eyang kakungku untuk beristirahat. Kami melewati Selo. Selo itu adalah nama pegunungan. Dinginnn..

Karena dingin dan lapar kami mampir ke restoran di dekat kaki gunung. Padahal masih jam 4 sore dan matahari masih menemani, tapi dinginnya sudah minta ampun!


Sandal baruku yang dibelikan mamaku. Warnanya kayak wortel. Kalau ada kelinci, kakiku pasti sudah digigit tuh. Kasihan tapi kelincinya, pasti langsung sekarat..






A hard trip, to buy 2 party poppers.

June, 9 2012

Tanggal yang sangat mengesankan bagiku karena hari ini aku baru saja menjalani trip yang sangat menyusaaahkan sekaligus menyenangkan bagiku.
Kemarin aku menonton film inspiratif, Soegija, bersama dengan Papa, mama, pakde, bude, tante(soulmateku), mas ayos, adekku. Karena tanteku dari mojokerto jadi malem ini dia menginap dirumah budeku. Berhubung tante adalah soulmate terkerenku -terpaksa ngetiknya- aku memutuskan untuk ikut tidur dirumah budeku menemani tante. (sekalian nggosip, ngehehe)

Tanteku adalah seorang guru bahasa inggris di sebuah sekolah swasta ternama di Mojokerto. Karena tante adalah wali kelas 6, tante mendapat tugas buat membeli perlengkapan perpisahan. Dibayanganku itu, perlengkapan perpisahan seperti menyewa badut, dll.
Aku dan tanteku berencana ke TP -salah satu mall kebanggaan arek suroboyo- berdua saja tanpa membawa 2 biji kecebong, mas ayos&dinda, bersama kami. Biasalah, kalo remaja sudah besar..

Trip kami berbeda dengan biasanya. Biasanya kami pergi ramai-ramai dengan membawa mobil. Berhubung kami hanya berdua, kami memutuskan untuk berangkat ke TP dengan angkutan umum terpanas sepanjang masa dunia akhirat tak tertandingi sepanjang segala abad amin alian BEMO.
Ekstrim! Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku pergi ke sebuah mall dengan angkutan umum termodern masa kini, bemo. Apalagi suhu surabaya disiang hari, bak kita berada dalam oven dan kita adalah benda didalamnya yang sedang dipanggang. Tapi ini menyenangkan bagiku. Menurut pandanganku, ini menambah pengalaman. Untuk jelasnya, aku akan memperjelas rencana kami :

Pertama-tama, kami menaiki bemo berwarna coklat/kuning dengan simbol X. Setelah itu kita turun di bawah jembatan bukit dekat terminal Purabaya. Terakhir kami menunggu bis Darmo dengan ac untuk meluncur ke TP dengan selamat sentosa. Dan pulangnya, kami akan mencari taksi O-range.
 Simple.

Tapi perjalanan kami tidak se-simple rencana kami. Di awal, kami menunggu bemo sangat lama. Karena aku yang punya penyakit tidak kuat terhadap bocung, aku memaksa tanteku untuk memanggil taksi saja. Ternyata saat menelpon, sang bemo yang telah ditunggu oleh dua orang yang telah menjadi nenek ini datang. Mohon maaf untuk mbak taksi..

Akhirnya kami mendarat dibawah jembatan bukit. Kami menunggu bis yang juga sangat lama. Penyakitku kambuh karena disana lebih banyak bocung dengan bau rokok. Ugh, bau rokok adalah bau yang paling kubenci. Aku mulai lelah menunggu, dan kami pun memutuskan untuk pulang. Tapi akhirnya bus damri itu datang dari kejauhan. Haaah!
Semakin dekat... (aku meneropong)
Semakin dekat..  (aku masih meneropong)
Sangat dekat...    (aku mulai melambaikan tangan)
Dekat sekali..      (aku melambaikan tangan sambil berteriak)
Kami ditinggal..   (aku mengubur diri)

Dan ternyata saudara saudara...

Bus itu tidak memperhatikan kami yang rombongan, tapi seorang ibu yang berada diujung jalan.
Damn.

Tante berguman, "biarin aja dek,". Tapi aku nggak menghiraukannya. Aku berlari ke bus itu untuk menegur kondekturnya. Begitu aku masuk, semua orang memandangiku dengan pandangan nista. Ingin bibir berteriak, "Apa lo lihat-lihat, culek pisan!" tapi hati berkata, "Jamban! Tahan!"

Aku dan tante mendapat tempat duduk paling belakang. Kenyataannya tempat duduk itu hanya ada satu. Karena aku memang lebih muda aku meminta tanteku untuk duduk tapi tante menyuruhku duduk saja. Akhirnya aku duduk dan meminta ibu disebelahku untuk bergeser agar tanteku bisa duduk. Ibu itu terlihat mapan, tapi ia menggunakan daster dan sedikit berdecak sambil bergeser. Jujur, aku kurang suka dengan sikap itu. Ingin bibir berteriak,"Ngapain lo decak-decak, jaman udah merdeka men, geser aja gak mau dasar monyet dasteran lo!". Tapi sabar lah.. orang sabar bisa aja kecebur empang..
Di Bus, kami dilihati dengan pandangan nista. Benar-benar terjadi kontak mata yang sangat kuat antara aku dengan ibu sebelahku. Tapi tiba-tiba..

Bus yang kami tumpangi berbelok ke arah gresik. padahal kami seharusnya menuju TP. Tanteku sedikit kaget, maju kedepan untuk bertanya pada kondekturnya. Ternyata kami salah bus! Bus yang kami tumpangi menuju luar kota. Tidak hanya sampai disana sial kami, kami pun diturunkan dipinggir jalan raya yang sangat lebar dan tak tahu mau kemana. Kurang lebih 10 menit kami menunggu taksi.
Dibelakang kami ada seorang ojek dan bapak penjual pentol. Bapak yang sangat baik dan murah hati itu dengan tulus bersedia menumpangi kami menuju terminal. Oh alangkah baiknya..


16.00
Kami sampai diterminal dan membayar bapak itu selembar Rp 10.000,- walaupun kebaikannya sama sekali tidak dapat terbayarkan. Setelah kami berkali-kali mendapat malu..
Kami masuk ke bus, bersiap-siap menujus TP dengan wajah kusut, busuk, abu-abu. Tapi karena terlalu sore, apalagi hari ini merupakan weekend, kami menyerah dan pergi ke Royal Plasa.
Finally, kami sampai juga disana dengan selamat. Iseng-iseng saja aku bertanya, "Tante mau beli apa sih?"
"Mau beli Party poppers dek," katanya sambil tersenyum.
"Terus?"
"Ya, pulang lah dek,"
DIAR! serasa disambar petir aku langsung jongkok lemas. Tante cuma bisa bilang, "Lho dek, dek kamu kenapa?"


Yang pasti hari itu adalah salah satu unforgettable moment. Aku nggak akan pernah lupa. Sebagai tanda permintaan maaf, tante membelikan aku rok batik. Terimakasih tante, aku suka roknya!








Graduation Day & Farewell Party #19/06/12

June, 19 2012
Sangat menyenangkan sekaligus menyedihkan bagikuuu </3

Memang diacara pelepasan selalu ada pentas seni karya alumni. Disekolahku, kelas terbagi menjadi 4 : 9A, 9B, 9C, 9D. Kelasku adalah kelas terkompak sepanjang masa dunia akhirat tak tertandingi sepanjang segala abad amin yaitu kelas 9C. ngehehe.
Setiap kelas harus menampilkan 1 acara untuk menghibur audience. Aku pun ikut dipilih menjadi bagian dari tim kreatif ( tim yang merencanakan akan membuat acara apa nanti ). Tapi nggak semudah membalikkan telapak tangan, tapi justru sesusah membalikkan telapak kaki.

Kami diberi waktu 1 bulan untuk merencanakan, latihan, dll. Semua murid kelas 9 yang sudah selesai ujian pun enak banget pada tidur dirumah, main game, ngloyor, jeje. Tapi kami? Kami harus setiap hari tetap kesekolah untuk latihan.
Latihan awal kami nggak semudah saat kami mengajukan ide. Kami sampai harus keluar uang untuk biaya gabus, karton dan peralatan lainnya. Dan nggak enaknya, ada salah satu pihak dari tim kami yang nggak setuju. Berhubung yang dia tolak adalah ideku, rasanya itu menyakitkan banget. Dari satu orang yang menolak, 7 orang lainnya pun mengalah. Akhirnya kami pun ganti ide. Mulai dari konsep, dialog maupun kostum bergeser semua. Perbedaan ideku dengan idenya sangat terbentur. Tapi aku mengalah saja, aku kan memang baik hati...

Dan inilah puncak klimaks dari proyek kami. Disaat kami sedang gladi bersih, 'anak itu' sama sekali tidak ada niat untuk ikut latihan. Dia sesekali melihat ke kelas lain, kemudian bergurau. Kemarahanku sudah benar-benar memuncak. Muak!
Malam hari itu, kami semua sepakat mengganti ide tanpa dia. Dia sama sekali nggak mendapat kabar atau lainnya. Aku sadar bahwa aku terlalu egois, tapi aku harus tegas. Karena 2 hari lagi pertunjukan dimulai.
Ide(baru) kami simple. Kami membuat sebuah film pendek yang akan disetel pada akhir acara pelepasan. Pertama, kami keluar dan membacakan sebuah surat pendek. Kemudian lampu gedung dimatikan. Dan mulailah film pendek yang kami buat.
Yampun, aku baru pertama kali merasakan rasanya ada dibelakang panggung. Tepatnya di backstage. Gila! semua barang dilempar-lempar. Orang semua pada mondar-mandir. Ada yang nyari sepatunya, kostum, anak. Seperti sinetron kejar tayang.

Awalnya aku ragu, apakah ini akan menjadi penampilan terbaik dari kami setelah sekian lama kita berlatih tanpa hasil? You know, i don't have any ideas.

Keyakinan dan kepercayaan yang membuatku tetap tegar.

Aku beri sedikit bagian surat pendekku ya. Kebetulan aku adalah pembuka.
Selamat malam semuanya. Telah banyak suka yang kita lalui bersama.
Tapi tidak hanya suka, duka pun juga ikut memaniskan kenangan kita selama 3 tahun kebelakang.

Itu dia! sedikit aja hahaha.

Ini sewaktu tampil! Puji Tuhan, berjalan dengan lancar.





Ini sewaktu gladi bersih di pagi hari. Rambutku masih adul-adulan.

Kerana hari itu adalah hari yang special, rambutk pun juga jadi korban special. Khusus untuk hari itu, aku meluruskan rambutku.




Biasalah, gembel baru lulus memang agak alay. Jadi mohon maklum :)) Apalagi banyak sekali sesi pemotretan yang hanya sekali seumur hidup. Hahaha


Aku bersama soulmate-ku yang lain shintaaaa <3





Saturday, June 30, 2012

Bacotan calon Backpacker

Hoya, aku adalah calon backpacker!
Menurutku, seorang backpacker kemana-mana harus membawa kamera. Tujuannya? Ya, untuk mengabadikan pengalaman mereka. D-slr maupun nggak itu bukan masalah, yang penting memori nya. Cukup kamera aja.
Tapi yang terpenting bagi seorang (calon) backpacker adalah kebersihan. Apalagi masalah buang sampah. Aku paling kesel kalau melihat orang buang sampah sembarangan. Padahal ada tulisan "Dilarang membuang sampah sembarangan". Dan kalau ditegur, malah marah-marah. Resek banget kan?

Jujur, aku jauh lebih suka model liburan ala backpacker. Atau gampangannya ransel. Kemana-mana nggak naik mobil. Apalagi kalau sendirian, pasti seru banget. Memang kalau ada teman jauh lebih seru. Tapi kalau sendirian, kita bisa berkunjung kemanapun semau kita kan? Hahaha. Cukup dengan sandal gunung, tas backpacker, rok batik dan botol minum. 4 hal yang harus selalu aku bawa.
Botol minum harus selalu dibawa kemana-mana. Apalagi aku model orang yang sering banget minum. Kalau jalan-jalan biasanya aku membawa botol minum air putih sendiri, Rubbermaid. Tapi, karena aku udah mau SMA dan seorang calon backpacker, aku memikirkan sebuah botol minum, yang bisa langsung diremas dan didaur ulang. Cinta Bumi adalah salah satu prinsipku. Aku juga punya mimpi suatu saat nanti punya organisasi cinta lingkungan. Go Green, deh pokoknya!
Finally, aku menemukan suatu botol minuman 'pencerah' bagiku sebagai seorang calon backpacker. Aku juga membiasakan meminum minuman ini. Isinya yang segar, selain itu botolnya gampang diremas.



Ades. Air putih yang menurutku cocok buat backpacker (sotoy banget). Ya, itu kan pendapatku haha. 

Tipco!

Aku nggak tau kenapa aku suka banget minum minuman ini. Rasanya buatku enaaaak banget. Aku memang suka makan buah, tapi aku agak susah makannya. Gigiku emang nggak profesional. Aku lebih suka minum jus apalagi kalau Orange Juice. Orange is the best fruit ever.
Tapi sejak aku minum Tipco aku ngerasa jatuh cinta sama minuman ini. Kalo pergi-pergi pasti nggak pernah lupa beli Tipco. Temen-temen aja bilang "Tipco lagi.." Abisnya enak dan mengandung banyak buah-buahan. Kalian juga jangan lupa mencicipi ya. Brokoli adalah favoritku!








Wedangan Wenak!

Aku salah seorang pencinta kuliner. Apalagi kalau masalah cicip-mencicip. Solo juga salah satu tempat kuliner favoritku. Ada Orion (Roll-O), Serabi, dll. Wenak pokoke!

Waktu ke Solo kemaren, papa mengajakku ke tempat wedangan pinggiran. Tempatnya bersiiiih banget dan nyaman. Apalagi jualannya juga nggak berat-berat. Cuma untuk mengganjal perut aja buat diperjalanan ke Surabaya. Waktu itu aku sempet-sempetin buat mencicipi telur setengah matang. Enak banget! Apalagi susu sapinya yang seger. Papaku memang paling jago memilih tempat makanan.








Ini tempatnya aku foto dibagian sisi samping. Hari udah terlalu gelap jadi kalo moto dari sisi depan akan nggak kelihatan =)) Kalau ke Solo, jangan lupa mengunjungi. Selamat mencicipi!

Saturday, June 23, 2012

Menjelajah Jogjakarta 23/06/2012



Perjalanan menjelajah Jogjakarta kali ini bukanlah kali pertama dan sama sekali tak terencanakan. Sebenarnya hari ini rencana awal adalah menjemput kakakku yang bersekolah di Van Lith, muntilan. Berhubung muntilan sangat sangat sangat sangat dekat dengan Jogja, aku, mamaku dan adekku jiwa shopaholicnya sedang sangat liar akhirnya memutuskan untuk hunting baju di Jogjakarta.
Misiku kali ini adalah menemukan rok batik. Aku adalah seorang pecinta berat batik. Aku juga seorang pengoleksi rok batik. Yes, i'm a batikholic (?)

Yang membuat aku sedih adalah, saat sampai di Jogja. Banyaaak sekali samaph yang dibuang sembarangan. Cmon, sudah banyak kampanye tentang kebersihan bumi, tapi kenapa susah sekali untuk membuka mata hati. Cukup membuang samaph pada tempatnya, bukankah itu hal yang mudah?




Saat mobil kami sedang parkir, tiba-tiba saja ada 2 orang tukang becak mendekati mobil kami. Awalnya aku sedikit bingung dengan 2 orang itu karena sebelumnya aku tidak tahu bahwa mereka adalah tukang becak. Tukang becak itu menawarkan akan mengantar kami ke tempat batik terbaik. Tempatnya agak jauh, jadi mereka menawarkan pada kami. Kami (terpaksa) menerima ajakan mereka. Kami diantar ke sebuah distro batik yang keren banget. Hanya saja, aku kurang suka dengan modelnya. Corak batiknya sangat cantik, tapi modelnya kurang. Apalagi di toko itu tidak hanya harga yang selangit tapi bajunya juga model ibu-ibu banget.
Karena tidak ada yang cocok, kami keluar dari toko itu.
Bapak tukang becak itu tadi menawarkan ke tempat lain walaupun mamaku sudah menolak, tapi karena kasihan, kami menerima ajakan mereka, Kami diantar ke batik shop yang sebetulnya seperti bukan toko batik. Malah seperti toko minuman. Mbak, jualan baju kok yang dipajang malah minuman?

Akhirnya matahari udah mulai turun, hari mulai panas. Kami akhirnya masuk ke pasa Bringharjo. Tujuan kami sejak awal. Puji Tuhan kami bisa sampai disana tanpa gangguan dari tukang becak tadi.
Tips belanja di Bringharjo adalah : tawar harga batik sampai setengah harga. Keduan turunkan sedikit demi sedikit. Kalu penjual tetap tidak mau, pura-pura pergi saja. Pasti ibu penjualnya langsung memberi harga sesuai permintaan kita. [:

Dan satu lagi, sebelum masuk ke Bringharjo, lebih baik kita menarik nafas dalam-dalam. Karena didalam sana, dijamin susah. Sudah desak-desakan, didorong-dorong dan d tabrak-tabrak.

Kami keluar dari bringharjo kemudian diluarnya ada sebuah toko yang menjual kaos khas Jogja. Mampirr..


Setelah beli beberapa kaos, perjalanan ini kami lanjutkan ke Mirota. Mirota! Mirota sudah seperti rumah batik terfavoritku. One of my favorite brands :))

Sewaktu sedang melihat obat, jamu dan coklat di mirota, ibu ini tiba-tiba duduk dan mulai membatik. Awalnya aku kaget dengan apa yang dilakukan ibu ini. Waktu aku mendekat ternyata ibu ini membatik kain yang sangat sangat sangat cantik. Ibunya juga sangat ramah. 

Aku sangat setuju dengan lukisan ini!

You know rite? Urip Sejatine Gawe Urup = Hidup seharusnya memberi kehidupan yang baik bagi sekitarnya.



Ini dia kue-kue kecil dan mendoan yang dijual didepan mirota. Deliciosooo


Sewaktu aku menjemput papaku yang ada dikamar mandi, aku menemukan tulisan ini. Dan aku sangat setuju sekali.memang sangat mudah untuk duduk dan memperhatikan. yang sulit adalah bangkit dan mulai beraksi.

Setelah dari mirota, kami semua melanjutkan perjalanan menjemput kakakku yang sudah menjadi nenek-nenek karena terlalu lama menunggu. Perjalanan menuju muntilan tidaklah mudah. Kami harus menempuh jalan yang lumayan jauh dan macet minta ampun. Setelah dari muntilan, kami melanjutkan perjalanan menuju rumah eyang kakungku untuk beristirahat. Kami melewati Selo. Selo itu adalah nama pegunungan. Dinginnn..

Karena dingin dan lapar kami mampir ke restoran di dekat kaki gunung. Padahal masih jam 4 sore dan matahari masih menemani, tapi dinginnya sudah minta ampun!


Sandal baruku yang dibelikan mamaku. Warnanya kayak wortel. Kalau ada kelinci, kakiku pasti sudah digigit tuh. Kasihan tapi kelincinya, pasti langsung sekarat..






A hard trip, to buy 2 party poppers.

June, 9 2012

Tanggal yang sangat mengesankan bagiku karena hari ini aku baru saja menjalani trip yang sangat menyusaaahkan sekaligus menyenangkan bagiku.
Kemarin aku menonton film inspiratif, Soegija, bersama dengan Papa, mama, pakde, bude, tante(soulmateku), mas ayos, adekku. Karena tanteku dari mojokerto jadi malem ini dia menginap dirumah budeku. Berhubung tante adalah soulmate terkerenku -terpaksa ngetiknya- aku memutuskan untuk ikut tidur dirumah budeku menemani tante. (sekalian nggosip, ngehehe)

Tanteku adalah seorang guru bahasa inggris di sebuah sekolah swasta ternama di Mojokerto. Karena tante adalah wali kelas 6, tante mendapat tugas buat membeli perlengkapan perpisahan. Dibayanganku itu, perlengkapan perpisahan seperti menyewa badut, dll.
Aku dan tanteku berencana ke TP -salah satu mall kebanggaan arek suroboyo- berdua saja tanpa membawa 2 biji kecebong, mas ayos&dinda, bersama kami. Biasalah, kalo remaja sudah besar..

Trip kami berbeda dengan biasanya. Biasanya kami pergi ramai-ramai dengan membawa mobil. Berhubung kami hanya berdua, kami memutuskan untuk berangkat ke TP dengan angkutan umum terpanas sepanjang masa dunia akhirat tak tertandingi sepanjang segala abad amin alian BEMO.
Ekstrim! Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku pergi ke sebuah mall dengan angkutan umum termodern masa kini, bemo. Apalagi suhu surabaya disiang hari, bak kita berada dalam oven dan kita adalah benda didalamnya yang sedang dipanggang. Tapi ini menyenangkan bagiku. Menurut pandanganku, ini menambah pengalaman. Untuk jelasnya, aku akan memperjelas rencana kami :

Pertama-tama, kami menaiki bemo berwarna coklat/kuning dengan simbol X. Setelah itu kita turun di bawah jembatan bukit dekat terminal Purabaya. Terakhir kami menunggu bis Darmo dengan ac untuk meluncur ke TP dengan selamat sentosa. Dan pulangnya, kami akan mencari taksi O-range.
 Simple.

Tapi perjalanan kami tidak se-simple rencana kami. Di awal, kami menunggu bemo sangat lama. Karena aku yang punya penyakit tidak kuat terhadap bocung, aku memaksa tanteku untuk memanggil taksi saja. Ternyata saat menelpon, sang bemo yang telah ditunggu oleh dua orang yang telah menjadi nenek ini datang. Mohon maaf untuk mbak taksi..

Akhirnya kami mendarat dibawah jembatan bukit. Kami menunggu bis yang juga sangat lama. Penyakitku kambuh karena disana lebih banyak bocung dengan bau rokok. Ugh, bau rokok adalah bau yang paling kubenci. Aku mulai lelah menunggu, dan kami pun memutuskan untuk pulang. Tapi akhirnya bus damri itu datang dari kejauhan. Haaah!
Semakin dekat... (aku meneropong)
Semakin dekat..  (aku masih meneropong)
Sangat dekat...    (aku mulai melambaikan tangan)
Dekat sekali..      (aku melambaikan tangan sambil berteriak)
Kami ditinggal..   (aku mengubur diri)

Dan ternyata saudara saudara...

Bus itu tidak memperhatikan kami yang rombongan, tapi seorang ibu yang berada diujung jalan.
Damn.

Tante berguman, "biarin aja dek,". Tapi aku nggak menghiraukannya. Aku berlari ke bus itu untuk menegur kondekturnya. Begitu aku masuk, semua orang memandangiku dengan pandangan nista. Ingin bibir berteriak, "Apa lo lihat-lihat, culek pisan!" tapi hati berkata, "Jamban! Tahan!"

Aku dan tante mendapat tempat duduk paling belakang. Kenyataannya tempat duduk itu hanya ada satu. Karena aku memang lebih muda aku meminta tanteku untuk duduk tapi tante menyuruhku duduk saja. Akhirnya aku duduk dan meminta ibu disebelahku untuk bergeser agar tanteku bisa duduk. Ibu itu terlihat mapan, tapi ia menggunakan daster dan sedikit berdecak sambil bergeser. Jujur, aku kurang suka dengan sikap itu. Ingin bibir berteriak,"Ngapain lo decak-decak, jaman udah merdeka men, geser aja gak mau dasar monyet dasteran lo!". Tapi sabar lah.. orang sabar bisa aja kecebur empang..
Di Bus, kami dilihati dengan pandangan nista. Benar-benar terjadi kontak mata yang sangat kuat antara aku dengan ibu sebelahku. Tapi tiba-tiba..

Bus yang kami tumpangi berbelok ke arah gresik. padahal kami seharusnya menuju TP. Tanteku sedikit kaget, maju kedepan untuk bertanya pada kondekturnya. Ternyata kami salah bus! Bus yang kami tumpangi menuju luar kota. Tidak hanya sampai disana sial kami, kami pun diturunkan dipinggir jalan raya yang sangat lebar dan tak tahu mau kemana. Kurang lebih 10 menit kami menunggu taksi.
Dibelakang kami ada seorang ojek dan bapak penjual pentol. Bapak yang sangat baik dan murah hati itu dengan tulus bersedia menumpangi kami menuju terminal. Oh alangkah baiknya..


16.00
Kami sampai diterminal dan membayar bapak itu selembar Rp 10.000,- walaupun kebaikannya sama sekali tidak dapat terbayarkan. Setelah kami berkali-kali mendapat malu..
Kami masuk ke bus, bersiap-siap menujus TP dengan wajah kusut, busuk, abu-abu. Tapi karena terlalu sore, apalagi hari ini merupakan weekend, kami menyerah dan pergi ke Royal Plasa.
Finally, kami sampai juga disana dengan selamat. Iseng-iseng saja aku bertanya, "Tante mau beli apa sih?"
"Mau beli Party poppers dek," katanya sambil tersenyum.
"Terus?"
"Ya, pulang lah dek,"
DIAR! serasa disambar petir aku langsung jongkok lemas. Tante cuma bisa bilang, "Lho dek, dek kamu kenapa?"


Yang pasti hari itu adalah salah satu unforgettable moment. Aku nggak akan pernah lupa. Sebagai tanda permintaan maaf, tante membelikan aku rok batik. Terimakasih tante, aku suka roknya!








Graduation Day & Farewell Party #19/06/12

June, 19 2012
Sangat menyenangkan sekaligus menyedihkan bagikuuu </3

Memang diacara pelepasan selalu ada pentas seni karya alumni. Disekolahku, kelas terbagi menjadi 4 : 9A, 9B, 9C, 9D. Kelasku adalah kelas terkompak sepanjang masa dunia akhirat tak tertandingi sepanjang segala abad amin yaitu kelas 9C. ngehehe.
Setiap kelas harus menampilkan 1 acara untuk menghibur audience. Aku pun ikut dipilih menjadi bagian dari tim kreatif ( tim yang merencanakan akan membuat acara apa nanti ). Tapi nggak semudah membalikkan telapak tangan, tapi justru sesusah membalikkan telapak kaki.

Kami diberi waktu 1 bulan untuk merencanakan, latihan, dll. Semua murid kelas 9 yang sudah selesai ujian pun enak banget pada tidur dirumah, main game, ngloyor, jeje. Tapi kami? Kami harus setiap hari tetap kesekolah untuk latihan.
Latihan awal kami nggak semudah saat kami mengajukan ide. Kami sampai harus keluar uang untuk biaya gabus, karton dan peralatan lainnya. Dan nggak enaknya, ada salah satu pihak dari tim kami yang nggak setuju. Berhubung yang dia tolak adalah ideku, rasanya itu menyakitkan banget. Dari satu orang yang menolak, 7 orang lainnya pun mengalah. Akhirnya kami pun ganti ide. Mulai dari konsep, dialog maupun kostum bergeser semua. Perbedaan ideku dengan idenya sangat terbentur. Tapi aku mengalah saja, aku kan memang baik hati...

Dan inilah puncak klimaks dari proyek kami. Disaat kami sedang gladi bersih, 'anak itu' sama sekali tidak ada niat untuk ikut latihan. Dia sesekali melihat ke kelas lain, kemudian bergurau. Kemarahanku sudah benar-benar memuncak. Muak!
Malam hari itu, kami semua sepakat mengganti ide tanpa dia. Dia sama sekali nggak mendapat kabar atau lainnya. Aku sadar bahwa aku terlalu egois, tapi aku harus tegas. Karena 2 hari lagi pertunjukan dimulai.
Ide(baru) kami simple. Kami membuat sebuah film pendek yang akan disetel pada akhir acara pelepasan. Pertama, kami keluar dan membacakan sebuah surat pendek. Kemudian lampu gedung dimatikan. Dan mulailah film pendek yang kami buat.
Yampun, aku baru pertama kali merasakan rasanya ada dibelakang panggung. Tepatnya di backstage. Gila! semua barang dilempar-lempar. Orang semua pada mondar-mandir. Ada yang nyari sepatunya, kostum, anak. Seperti sinetron kejar tayang.

Awalnya aku ragu, apakah ini akan menjadi penampilan terbaik dari kami setelah sekian lama kita berlatih tanpa hasil? You know, i don't have any ideas.

Keyakinan dan kepercayaan yang membuatku tetap tegar.

Aku beri sedikit bagian surat pendekku ya. Kebetulan aku adalah pembuka.
Selamat malam semuanya. Telah banyak suka yang kita lalui bersama.
Tapi tidak hanya suka, duka pun juga ikut memaniskan kenangan kita selama 3 tahun kebelakang.

Itu dia! sedikit aja hahaha.

Ini sewaktu tampil! Puji Tuhan, berjalan dengan lancar.





Ini sewaktu gladi bersih di pagi hari. Rambutku masih adul-adulan.

Kerana hari itu adalah hari yang special, rambutk pun juga jadi korban special. Khusus untuk hari itu, aku meluruskan rambutku.




Biasalah, gembel baru lulus memang agak alay. Jadi mohon maklum :)) Apalagi banyak sekali sesi pemotretan yang hanya sekali seumur hidup. Hahaha


Aku bersama soulmate-ku yang lain shintaaaa <3