Saturday, June 16, 2012

Kamseupay? Bahasa Publik yang Semakin Menggelitik

"Ih.. bajunya Kamseupay!" , "Ini total bayarnya : Kamseupay" , "Kamseupay euuuh!"

Kalian pasti pernah denger kata-kata itu di tv. Nggak pernah? Berarti kalian Kamseupay. Hahahaha
Memang semakin pesat perkembangan bahasa modern di Indonesia. Dari awal aku pun bingung. Kamseupay itu apa sih? Kok aneh?

Hahaha ternyata aku sendiri kamseupay. Awal mula aku mengerti bahasa ini adalah dari adik perempuanku yang masih(umbelan) kelas tiga sd. Saat itu aku lagi main dengan dia. Tiba-tiba dia menyeletuk, "Mbak tita kamseupay!". Aku sedikit bingung. Nggak sedikit, tapi bingung banget. Tapi aku penasaran.
Beberapa hari kemudian saat aku sedang menonton tv bersama asisten ibuku, munculah iklan yang menciptakan bahasa teralay sepanjang masa dunia akhirat tak tertandingi sepanjang segala abad amin. Tapi maaf, aku nggak bisa sebut merek. Pokoknya alay aja.
Iseng-iseng aku bertanya, "Mbak, Kamseupay itu apa?". Lucunya mbakku malah ketawa cekikikan. Akhirnya ia sudah insaf dan mengambil nafas, karna dia tertawa lama banget. Kurang lebih 1 dasawarsa.
"Masak adek nggak tau kamseupay?" mbak sedikit tertawa. Aku hanya menggeleng. "Ah, adek berarti kamseupay!". Anjrit. Kenapa aku jadi malah yang disemprot?

Besoknya aku bertanya ke adikku. Ternyata kepanjangan dari kamseupay adalah KAMpungan SEkali Udik PAYah. Jleb!
Itu artinya, aib(asisten ibu) dan adikku bilang kalo aku KAMpungan SEkali Udik PAYah.
triple damn.

Hahaha, memang publik sangatlah kreatif. Bahasa alay saja perkembangannya sangat pesat. Dalam jangka waktu 20 tahun kedepan, bisa-bisa negara kita mengganti bahasa nasional dengan bahasa alay.
Memang kadang lucu, tapi kalau aku boleh berpendapat, bahasa alay seharusnya merupakan refrensi saja. Maksudnya hanya untuk dibuat menghibur, bukan untuk dijadikan bahasa tetap. Sebagaian dari generasi muda Indonesia menggunakan bahasa alay. Kalau aku boleh bertanya, Apa untungnya?
Mohon maaf, aku tidak bermaksud untuk menyindir maupun menasehati. Negara Indonesia adalah negara demokratis! Boleh dong sedikit berpendapat?

Faktanya adalah, semakin sering menggunakan bahasa alay, maka bahasa indonesia akan semakin pudar dimata publik. Apa jadinya jika bahasa indonesia menjadi langka, masyarakat berkomunikasi menggunakan bahasa alay semua. Susah kan?
Maka dari itu, yuk! aku mengajak kalian mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang sewajarnya. Agar sifat cinta indonesia pun semakin besar.

Hidup Indonesia!

No comments:

Post a Comment

Saturday, June 16, 2012

Kamseupay? Bahasa Publik yang Semakin Menggelitik

"Ih.. bajunya Kamseupay!" , "Ini total bayarnya : Kamseupay" , "Kamseupay euuuh!"

Kalian pasti pernah denger kata-kata itu di tv. Nggak pernah? Berarti kalian Kamseupay. Hahahaha
Memang semakin pesat perkembangan bahasa modern di Indonesia. Dari awal aku pun bingung. Kamseupay itu apa sih? Kok aneh?

Hahaha ternyata aku sendiri kamseupay. Awal mula aku mengerti bahasa ini adalah dari adik perempuanku yang masih(umbelan) kelas tiga sd. Saat itu aku lagi main dengan dia. Tiba-tiba dia menyeletuk, "Mbak tita kamseupay!". Aku sedikit bingung. Nggak sedikit, tapi bingung banget. Tapi aku penasaran.
Beberapa hari kemudian saat aku sedang menonton tv bersama asisten ibuku, munculah iklan yang menciptakan bahasa teralay sepanjang masa dunia akhirat tak tertandingi sepanjang segala abad amin. Tapi maaf, aku nggak bisa sebut merek. Pokoknya alay aja.
Iseng-iseng aku bertanya, "Mbak, Kamseupay itu apa?". Lucunya mbakku malah ketawa cekikikan. Akhirnya ia sudah insaf dan mengambil nafas, karna dia tertawa lama banget. Kurang lebih 1 dasawarsa.
"Masak adek nggak tau kamseupay?" mbak sedikit tertawa. Aku hanya menggeleng. "Ah, adek berarti kamseupay!". Anjrit. Kenapa aku jadi malah yang disemprot?

Besoknya aku bertanya ke adikku. Ternyata kepanjangan dari kamseupay adalah KAMpungan SEkali Udik PAYah. Jleb!
Itu artinya, aib(asisten ibu) dan adikku bilang kalo aku KAMpungan SEkali Udik PAYah.
triple damn.

Hahaha, memang publik sangatlah kreatif. Bahasa alay saja perkembangannya sangat pesat. Dalam jangka waktu 20 tahun kedepan, bisa-bisa negara kita mengganti bahasa nasional dengan bahasa alay.
Memang kadang lucu, tapi kalau aku boleh berpendapat, bahasa alay seharusnya merupakan refrensi saja. Maksudnya hanya untuk dibuat menghibur, bukan untuk dijadikan bahasa tetap. Sebagaian dari generasi muda Indonesia menggunakan bahasa alay. Kalau aku boleh bertanya, Apa untungnya?
Mohon maaf, aku tidak bermaksud untuk menyindir maupun menasehati. Negara Indonesia adalah negara demokratis! Boleh dong sedikit berpendapat?

Faktanya adalah, semakin sering menggunakan bahasa alay, maka bahasa indonesia akan semakin pudar dimata publik. Apa jadinya jika bahasa indonesia menjadi langka, masyarakat berkomunikasi menggunakan bahasa alay semua. Susah kan?
Maka dari itu, yuk! aku mengajak kalian mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang sewajarnya. Agar sifat cinta indonesia pun semakin besar.

Hidup Indonesia!

No comments:

Post a Comment